"Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela & dianiaya & kepadamu difitnahkan sgala yg jahat." (Mat 5:11)
Negara yang unik, bangsa yang unik, atau lebih pantas dibilang aneh?
Baiklah, aku memilih kata "unik" ketimbang "aneh". Itu akan lebih baik. :)
Negara yang luas ini, yang mulai maju (katanya), mulai merangkak ke era modern, dimana masyarakat mulai memakai otak mereka, mulai menggunakan ilmu pengetahuan untuk dasar mereka berpikir, berucap, dan bertingkah laku.
Namun, pada dasarnya, semakin besar angka usia mereka bukan semakin hebat daya pikir mereka, namun semakin rusak.
Ada kalanya ilmu yang beragam menggoncangkan hati nurani mereka, membuat mereka berpikir hanya dengan otak dan simpanan informasi dari otak mereka tanpa menggunakan logika dan hati nurani.
Negara ku ini, menyebutkan suatu semboyan konyol berkata "Bhinneka Tunggal Ika", bahkan mereka meletak kan nya di suatu lambang negara.
Mengapa aku mengatakanya konyol?
Itu hanya sebuah tulisan, PALSU, tanpa makna.
Suatu bualan, BUALAN besar.
Mungkin pada jaman penulisan kalimat itu, makna nya bisa terlihat kasat mata. Namun kini? Mata mereka mulai dirasuki iblis.
Negara ini pernah berkata : berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Negara ini juga pernah berkata : perbedaan menjadika kita beragam, bewarna, dan semakin indah.
Itu hanya ucapan mulut. Di dalam hati mereka? BUSUK
Seseorang yang aku hormati sungguh, aku menganggapnya sebagai senior, seorang ahli, seorang yang banyak pengalaman, seorang yang pandai, seorang pemberi ilmu, ternyata juga sebuah api diantara semilirnya angin yang damai.
Secercik api yang bisa menarik sekitarnya, untuk ikut terbakar, menjadi abu, menjadi sampah.
Awalnya aku memandang dia sebagai sosok yang bijaksana, sosok yang waow, namun ternyata daya pikirnya tidak kalah seperti bayi usia satu minggu,
KOSONG
Aku pikir, duduk lama di bangku ilmu cukup memberi otak anda sebuah pengertian dunia, namun aku salah, anda duduk di sana tanpa beroleh apa apa. :D
Anda mengajarkan murid didik anda membenci Bapaku, Allahku, Yesusku.
it's okay!
tapi alasan anda adalah pembodohan, anda seperti tidak pernah memakan bangku sekolah, mencerna kitab suci anda, sungguh hasil pikiran yang memalukan.
Bangsa ini sungguh sudah bobrok, mereka tidak bisa lagi membedakan apa itu persatuan, apa itu perbedaan. Otak mereka telah dicuci mulut-mulut tak berotak. Hati mereka dipenuhi akal-akal pembodohan. Logika mereka mati.
Ingatlah, di negara ini bukan hanya ada golongan anda, beragam, bermacam-macam. Cobalah menjadi pribadi dewasa, berotak, berakhlak. Cobalah belajar mengerti, memahami, menghormati. Janganlah kamu semakin menjadi-jadi melihat kami dan yang lain berdiam. Itu karena kami yang lain ini sangat mengandalkan Tuhan kami, bukan kekuatan kami dengan menghasyut seperti kalian.
Janganlah menarik kami mengikuti arus anda, mencoba merubah negara ini menjadi seperti pada negara pusat peradaban anda. Jika anda gentar melihat kami tetap ada di tanah air ini, pergi aja noh ke negara pusat peradaban anda, dimana anda damai dan mendapatkan negara yang anda idamkan. Ingat, ini Indonesia, hai orang bodoh :)
0 komentar:
Posting Komentar