Pengarang :
Mia Arsjad
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2008
Jumlah
Halaman : 280 halaman
Ukuran
Buku : 20 cm
Kita
seringkali salah persepsi dalam memahami makna imajinasi. Dalam kenyataannya,
imajinasi adalah sebuah kerja akal dalam mengembangkan suatu pemikiran yang
lebih luas dari apa yang pernah dilihat, dengar, dan rasakan. Dengan imajinasi,
manusia mengembangkan sesuatu dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai dalam
pikiran. Ia dapat mengembangkan sesuatu dari Ciptaan Tuhan dalam pikirannya.
Dengan tujuan untuk mengembangkan suatu hal yang lebih bernilai dalam bentuk
benda, atau sekedar pikiran yang terlintas dalam benak.
Dalam
novel Imajinatta ini, Mia Arsjad juga menuangkan pendapatnya mengenai imajinasi
pada sosok Natta. Natta adalah seorang siswi SMA yang kerap kali “melayang” di
dunia pribadinya, dunia khayal Natta. Apalagi Ditto, sang pujaan hati. Di dunia
nyata, Natta dan Ditto sama sekali tidak saling mengenal, namun di dunia khayal
Natta mereka adalah pasangan terbahagia sepanjang masa. Dari dunia nyatanya,
Natta tentu tidak ingin hal tersebut hanya sebagai khayalan belaka. Dari dunia
khayal pun, Natta membulatkan tekat untuk semakin berusaha mewujudkan mimpinya
mendapatkan Ditto dan menyeret Ditto ke dunia nyata. Salah satunya adalah
melalui lomba naskah yang menurut Natta dapat mendekatkan dirinya dengan Ditto.
Namun
suatu hari, di tempat rahasia Natta, Natta bertemu sesosok laki-laki baik
bernama Kenzi. Kenzi yang selalu tampil “berbeda” kerap menimbulkan tanda tanya
di benak Natta tentang siapakan Kenzi sebenarnya. Sahabat-sahabat Natta pun,
Ina, Kinkin, dan Dara pun mulai meragukan keberadaan Kenzi.
Akhirnya
dengan bantuan Kenzi, naskah tersebut selesai dan berhasil menjadi juara
pertama. Namun di kebahagiaan kesuksesan Natta, Kenzi menghilang. Natta pun
khawatir dan sempat melupakan opsesinya pada Ditto. Ternyata Kenzi adalah
seorang pasien di rumah sakit dekat tempat rahasia Natta. Kenzi sakit jantung
dan selama ini dia harus berjuang untuk hidupnya. Tentu hal ini mengejutkan
Natta. Dan rasa khawatir itu bercampur dengan rasa kecewanya pada Ditto yang
ternyata tak sebaik yang ia kira.
Sepulang
Kenzi berobat dan kembali ke Indonesia, Kenzi disibukan oleh beberapa pertemuan
dengan fans dari novel nya bersama Natta. Kenzi sangat senang, begitu juga
Natta yang berhasil mewujudkan cita-cita Kenzi sebagai penulis. Kini Natta
tidak perlu berimajinasi lagi karena hidupnya sudah sempurna dengan sahabat dan
keluarga yang sangat menyayanginya.
0 komentar:
Posting Komentar