LAPORAN PENGAMATAN
Ketan Hitam
Disusun oleh:
Valencia Geovanny ( XII A7 / 31 )
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH UNGGULAN TERPADU
R-SMA-BI SMA NEGERI 2 LUMAJANG
Jl. Hos Cokroaminoto no. 159 Lumajang 67311 Telp/Fax (0334) 881036
http:/www.sman2-lmj.sch.id email : info@smada-lmj.sch.id
Tahun Ajaran 2012-2013
Semester Ganjil
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya makalah yang berjudul “Laporan Pengamatan Ketan Hitam” dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mengenai materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan.
Dalam pembuatan makalah ini, tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Suroso, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Lumajang yang telah memberikan dukungan dalm penulisan karya tulis ini,
2. Bapak Drs. Sugeng Setyo Utomo, selaku guru biologi SMA Negeri 2 Lumajang yang telah membimbing kami,
3. Orang tua kami yang selalu mendo’akan dan memberi motivasi,
4. Seluruh informan yang membantu memperlancar pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Lumajang, 10 Desember 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang tentunya sangat kaya akan tumbuh-tumbuhan. Indonesia memiliki jenis tanah dan iklim yang sangat baik untuk membudidayakan tumbuhan. Tumbuhan itu sendiri pun mendatangkan banyak manfaat bagi Indonesia dan penduduknya. Kaya akan berbagai jenis tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, sandang, papan, obat, dan berbagai kebutuhan lain untuk mencukupi kehidupan penduduknya.
Ketan hitam merupakan salah satu jenis tumbuhan yang sering dimanfaatkan bulir bijinya dan masih mudah ditemui dimana-mana. Ketan Hitam yang berwarna hitam dan kurang menarik ternyata banyak sekali manfaat yang terkandung di dalamnya. Ternyata ketan hitam memiliki kandungan zat besi hingga 15,52 ppm. Kandungan itu berkhasiat untuk tubuh. Di antaranya memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirosis/pengerasan hati), mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker dan tumor, memperlambat penuaan, berfungsi sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, dan mencegah anemia, menyuburkan rambut membuat otot tubuh menjadi padat. Karena mempunyai sifat anti-inflamasi dan kaya antioksidan maka untuk konsumsi jangka panjang akan berguna untuk mencegah Alzheimer dan diabetes. Ketan Hitam juga dapat membantu mnjaga daya tahan tubuh apalagi disaat musim hujan seperti sekaran. Tetapi yang perlu diingat adalah ketan hitam bukan obat seingga apabila kamu sakit da makan ketan hitam tidak adkan langsung sembuh karena bukan obat, tetapi akan bertahap membantu daya tahan tubuh. Ketan hitam, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar jajanan pasar dan makanan, seperti bolu dan lain-lain,ketan hitam juga bermanfaat bagi penderita kencing manis atau diabetes melitus. Manfaat lain dari ketan hitam adalah dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetus melitus/ kencing manis.
Dalam pembudidayaanya, ketan hitam tergolong salah satu jenis tumbuhan yang mudah dibudidayakan. Tidak perlu menggunakan lahan yang luas, kita dapat membudidayakanya sendiri pada pot atau polibek.
Berdasarkan kondisi tersebut, saya tertarik untuk mencoba melakukan budidaya ketan hitam dengan media polibek dengan mempelajari faktor-faktor perkecambahan dan pertumbuhan yang mempengaruhi dalam pembudidayaan ketan hitam ini. Dengan demikian, akan didapatkan informasi baru cara pengoptimalan pembudidayaan ketan hitam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penanaman dan budidaya ketan hitam sehingga mendapatkan hasil yang optimal ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkecambahan, pertumbuhan serta perkembangan ketan hitam hingga bisa berbulir.
2. Untuk mengetahui cara penanaman dan budidaya ketan hitam secara baik dan benar.
D. Hipotesis
1. Selain memperhatikan faktor-faktor yang mendukung keoptimalan pembudidayaan ketan hitam, perlu adanya perhatian lebih dan perawatan yang baik agar ketan hitam tumbuh baik dan berbulir hasil.
E. Manfaat
1. Memberikan informasi mengenai perkecambahan dan pertumbuhan ketan hitam.
2. Memberikan informasi cara pengoptimalan budi daya ketan hitam.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar.
B. Tipe Perkecambahan
Tipe perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)
b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)
Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh daricadangan makanan karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makana diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm.
Tipe perkecambahan pada ketan hitam adalah HIPOGEAL
Tanaman padi memiliki tipe perkecambahan hipogeal dimana munculnya radikula diikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon berada di dalam kulit biji di bawah permukaan tanah. Sewaktu perkecambahan pada padi, kotiledon yang di sini disebut scutellum, tetap tinggal di dalam tanah. Scutellum berfungsi sebagai organ penyerap makanan dari endosperma dan menghantarkannya kepada embryonic axis yang sedang tumbuh (food-absorbing and food-transporting organ). Sewaktu perkecambahan, yang pertama kali keluar adalah radikel. Selanjutnya pada radikel ini keluar akar-akar cabang (lateral roots), bersama-sama dengan akar primer membentuk sistem akar primer. Sistem akar primer ini biasanya hanya berfungsi untuk sementara, dan kemudian mati. Fungsi sistem akar primer ini kemudian digantikan oleh akar-akar adventif yang keluar dari nodus batang yang pertama dan beberapa nodus di atasnya. Sistem akar adventif (akar serabut) inilah yang menjamin kehidupan tanaman teresbut selanjutnya dalam hal penyerapan air dan bahan makanan dari tanah dan sebagai alat penambat pada tanah.
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan
Faktor Dalam :
1. Tingkat kemasakan benih
Dipanen sebelum waktunya maka viabilitas kecil karena kemasakan fisiologis kurang, cdngan makanan utk embrio kurang.
2. Ukuran benih
Ukuran besar mngndung lbh banyak cad mknan dibndg dg ukuran kecil pd jenis yg sama, cad mknan digunakan untk sumber energi bg embrio pd saat perkecambahan.
Berat benih jg brpengaruh pd kecepatan pertumbuhan dan produksi krn menentukan besarnya kecambah pd saat permulaan dn berat tanaman saat dipanen
3. Dorminasi
Yaitu apbl benih tsb hidup tp tdk berkecambah meski dlm keadaan sesuai syarat maupun tdk, pdhl kelembaban cukup, suhu dn chya sesuai
4. Penghambat perkecambahan
Misal ada inhibitor baik dr dalam benih maupun luar permuk benih, adanya larutan dg osmotik tingggi srta bahan yg menghambat metabolik atau laju respirasi
Faktor luar :
1. Air
Hanya butuh 30-55 persen, terlalu basah akn menghambat aerasi dn merangsang timbulnya penyakit serta busuknya benih akubat cendawan atau bakteri
2. Suhu
26,5-35 drjt C
3.Oksigen
Terbatas o2, dpt mnghmbt perkecambahan. Umumnya berkecambah baik dlm udara mgndung 29% o2 dan 0,03 %co2
4. Cahaya
Tergantung jenis tanaman. Pengaruh cahaya trgantung pd intensitas cahaya, kualitas cahaya, lama penyinaran.
5. Medium
Sifat fisik baik : tanah gembur, berkemampuan menyerap air, bebas dr organisme penyebab penyakit terutama cendawan, misal substrat kertas, pasir dan tanah
D. Deskripsi Ketan Hitam
Nama Varietas:Setail (Ketan Hitam)
Potensi Hasil:4.73 t/h
Golongan:Cere
Umur tanaman:120 hari
Bentuk tanaman:Tegak
Tinggi tanaman:95 cm
Anakan produktif:11 - 16 batang
Warna kaki:Hijau
Warna batang:Hijau
Warna telinga daun:Putih
Warna lidah daun:Putih
Warna helai daun:Hijau tua
Muka daun:Kasa
Posisi daun:Tegak
Daun bendera:Tegak
Bentuk gabah:Ramping
Warna gabah:Abu-abu
Kerontokan:Mudah rontok
Kerebahan:Tahan
Tekstur nasi:Ketan
Bobot 1000 butir:24 g
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian terhadap pengamatan ketan hitam dilaksanakan pada tanggal 25 Septembern2012 di kebun SMA Negeri 2 Lumajang
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Baskom kecil
b. Polybag
c. Penggaris
d. Cetok
e. Paku
2. Bahan
a. 5 biji krtan hitam
b. Tanah
c. Air
B. Rancangan Penelitian
1. Perkecambahan biji padi
- Rendam biji ketan hitam dalam air hangat dan kapas
- Angkat, tiriskan dan diamkan hingga radikula muncul
2. Awal Penanaman
- Siapkan polybag dengan ukuran yang sudah ditentukan
- Beri lubang menggunakan paku
- Beri tanah sampai kira – kira memnuhi 2/3 polybag
3. Penanaman
- Tanam benih ketan hitam pada polibag
- Letakan pada tempat teduh yang cukup sinar matahari
4. Pemeliharaan
- Lakukan penyiraman rutin setiap pagi hari
- Saat sudah berumur 1 bulan, tambahkan pupuk yang sudah di haluskan dengan air agar cepat penyerapanya secara rutin seminggu sekali
- Jaga kebersihan tanaman, baik dari rumput dan sebagainya.
C. Variabel
Variabel Bebas : -
Variabel Terikat : Pertumbuan dan perkembangan tanaman padi
Variabel Kontrol : Jenis padi, jenis tanah, ukuran polybag, ukuran dan jumlah lubang
BAB III
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN MASALAH
A. Hasil Penelitian
dan Analisis
Waktu Pengamatan
|
Ciri - ciri Tanaman Padi
|
|||||||
Bu
lan
|
Minggu ke-
|
Panjang Pelepah
(cm)
|
Panjang Daun
(cm)
|
Warna Daun
|
Panjang
Tangkai
(cm)
|
Warna Tangkai
|
Banyak Rumpun
|
Banyak Bulir Padi
|
Sept
|
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
10 cm
|
6 cm
|
Hijau muda
|
4 cm
|
Hijau muda
|
5
|
Belum berbulir
|
|
Okt
|
1.
|
22 cm
|
17,1 cm
|
Hijau tua
|
4,9 cm
|
Hijau muda
|
5
|
Belum berbulir
|
2.
|
30 cm
|
24,4 cm
|
Hijau tua
|
5,6 cm
|
Hijau muda
|
5
|
Belum berbulir
|
|
3.
|
42 cm
|
35,8 cm
|
Hijau tua
|
6,2 cm
|
Hijau muda
|
5
|
Belum berbulir
|
|
4.
|
50 cm
|
43 cm
|
Hijau tua
|
7 cm
|
Hijau muda
|
5
|
Belum berbulir
|
|
Nop
|
1.
|
55 cm
|
46,5 cm
|
Hijau tua
|
8,5 cm
|
Hijau muda
|
5
|
Belum berbulir
|
2.
|
57 cm
|
47,2 cm
|
Hijau muda
|
9,8 cm
|
Hijau muda
|
5
|
Belum berbulir
|
|
3.
|
59 cm
|
49 cm
|
Hijau muda
|
11 cm
|
Hijau muda
|
5
|
Belum berbulir
|
|
4.
|
65 cm
|
52,5 cm
|
Hijau muda
|
12,5 cm
|
Hijau muda
|
5
|
Belum berbulir
|
Keterangan
: Saya memulai pengamatan padi merah ketika padi telah berusia 1 minggu
Keterangan : Saya memulai pengamatan padi merah ketika padi telah berusia 1 minggu
Analisa :
Pembudidayaan ketan hitam tergolong mudah. Namun kita taetap harus memperhatikan segala faktor yang dapat mempengaruhi perkecambahan dan petumbuhan tanaman ini.
Perkecambahan awal dilakukan dengan kapas dan air hangat ini bermaksud memberikan makanan berupa mineral dan air bagi embrio agar labih bepat tumbuh. Setelah tumbuh radikula yang menandakan adanya bakal tumbuhan, benih siap dipindah ke media tanah. Tanah yang digunakan adalah tanah sawah yang bertekstur lebih halus, lembut dan lembab. Tanah jenis ini lah yang sangat cocok bagi tumbuhan ketan dan padi.
Penyiraman harus dilakukan rutin setiap hari untuk menjaga kelembaban tanah. Tanah harus tetap basah dan tidak boleh kaku apalahi hingga pecah. Pemupukan dimaksudkan agar pertumbuhan semakin baik dengan adanya tambahan nutrisi atau zat makanan bagi tumbuhan. Pemupukan dilakukan satu minggu sekali dengan menghaluskan lebih dahulu pupuk lalu diberi air dan di siramkan pada tanah tumbuhan, hal in dimaksudkan agar pupuk lebih cepat terurai dan dapat terserap akar tumbuhan.
Selama pemeliharaan, kebersihan harus tetap dijaga agar tidak mengganggu pertumbuhan tumbuhan. Misalnya dengan membersihan rumput yang tumbuh disekitar tumbuhan, dan melindungi tanaman dengan memberi jaring penutup di atas jauh tanaman.
Sebenarnya, dengan usaha demikian, niscaya ketan hitam akan tumbuh baik dan membuah kan bulir ketan pada bulan ke tiga. Namun, karena kurangnya perhatian dan sering terlambat penyiraman, tanaman saya tumbuh kurang baik dan kurang subur.
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Budidaya ketan hitam mudah dilakkan siapa saja tanpa harus menggunakan lahan yang luas. Budi daya dapat dilakukan dengan media tanah dalam polibek yang juga menuai hasil yang baik. Namun, perlu perawatan yang ekstra dalam pembudidayaan ini agar mencapai hasil yang diinginkan. Oleh sebab itu kita perlu lebih memperhatikan segala faktor penghambat dan penunjang pertumbuhan ketan hitam, baik faktor internal dan eksternal. Dengan laporan ini semoga bermanfaat bagi pembaca sebagai acuan dalam percobaan dan pengamatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.earlly.com/manfaat-ketan-hitam-bagi-kesehatan.html
http://vallgeovanny.blogspot.com/search/label/Sekolah%20grade%2012?updated-max=2012-08-05T20:03:00%2B07:00&max-results=20&start=12&by-date=false
http://vallgeovanny.blogspot.com/search/label/Sekolah%20grade%2012?max-results=20
http://puslittan.bogor.net/index.php?bawaan=varietas/varietas_detail&komoditas=05021&id=Setail%20(Ketan%20Hitam)&pg=9&varietas=1
0 komentar:
Posting Komentar