skip to main | skip to sidebar

About me

Foto Saya
Valencia Geovanny
Halo! Saya 19th. Mahasiswa Farmasi angkatan 2013. Anak pertama dari dua bersaudara. I love my fam. I love my friends. I love my life!
Lihat profil lengkapku

Archivo del blog

  • ► 2014 (14)
    • ► Agustus (6)
    • ► Juli (1)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (3)
  • ► 2013 (3)
    • ► Januari (3)
  • ▼ 2012 (55)
    • ▼ Desember (4)
      • Hari Terakhir di 2012 :)
      • RADIOAKTIF
      • LAPORAN PENGAMATAN Ketan Hitam
      • Giant Chromosome of Drosophila melanogaster
    • ► November (2)
    • ► Oktober (3)
    • ► September (17)
    • ► Agustus (18)
    • ► April (7)
    • ► Maret (2)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2011 (7)
    • ► Desember (7)

TIME

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

just listen ...

divine-music.info
divine-music.info

divine-music.info

geeo Qunyeet

blog ini berkisah tentang hidup saya, thanks for coming ^^

Giant Chromosome of Drosophila melanogaster

Senin, 31 Desember 2012


LAPORAN BIOLOGI
PENGAMATAN GIANT CHROMOSOME PADA LALAT BUAH
Oleh : Valencia Geovanny ( XIIA7 / 31 )
A. Tujuan
Tujuan dari pengamatan ini adalah :
1. Untuk mengetahui letak kromosom raksasa pada Drosophila melanogaster.
2. Untuk mengetahui bentuk dan struktur kromosom raksasa pada Drosophila melanogaster.
B. Dasar Teori
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah, dimasukkan dalam filum antropoda kelas insekta diptera, anak bangsa cyclophorha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaws hooks), seri acaliptra (imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa), suku drosophilidae, jenis drosophila melanogeser di indonesia terdapat sekitar 600 jenis, pulau jawa sekitar 120 jenis dari suku drosophilidae (wheeler,1981). Drosophila melanogester yang sering ditemukan di indonesia adalah drosophila melannoogaster ananasae, kikawai, malerkotliana, repleta,hypocausta, imigran dll.
Lalat buah antrophoda lainya mempunyai konstruksi modular, suatu sri segmen yang teratur. Segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama. Yaitu: kepala, thoraks, dan abdomen. Seperti hewan simetris bilateral lainnya, drosophila ini mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada drosophila, determinan sitoplasmik yang udah ada di dalam telur memberikan informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebellum fertilisasi, setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen.
Drosophila memiliki warna tubuh kuning kecoklatan dengan cicin berwarna hitam di tubuh bagian belaakang. Betina memiliki ukuran panjang sekitar 2,5 dan yang jantan lebih kecil di bandingkan dengan yang betina, pada bagian jantan bagian tubuh belakang lebih gelap. Dan untuk lalat buah yang liar memiliki mata berwarna merah.
Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah kehidupan. D. melanogaster populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati. Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror,1992):
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Arthropoda
Kelas:
Insecta
Ordo:
Diptera
Famili:
Drosophilidae
Upafamili:
Drosophilinae
Genus:
Drosophila
Upagenus:
Sophophora
Grup spesies:
Grup melanogaster
Upagrup spesies:
Subgrup melanogaster
Spesies kompleks:
melanogaster
Spesies:
D. melanogaster

      Kromosom raksasa ditemukan pada tahap interfase pada waktu proses pembelahan sel, dimana pada waktua itu kromosom melakukan replikasi secara berulang- ulang tanpa diikuti pembelahan sel Kromosom raksasa dibentuk pada saat replikasi menghasilkan kromatin yang saling berhubungan pada kromosom haploid. Pada kelenjar ludah Drosophila melanogaster tiap kromosom raksasa merupakan hasil 9 siklus replikasi. Jadi pada tiap kumpulan kromosom terdapat lebih dari serisu kromosom. Bahkan pada beberapa insekta yang lain ditemukan lebih dari 16.000 kromosom.
Kromosom raksasa ini terdiri dari pita yang berwarna gelap dan terang yang letaknya berselang-seling saling bergantian. Ukuran diameternya bervariasi pada tempat-tempat tertentu karena pada bagian tertentu kromosom tersebut menggembung dan kromosom tersebut terlihat membengkak. Bentuk kromosom raksasa pada satu jaringan berbeda dengan jaringan yang lain karena adanya variasi letak gembungan (Kimball, 1990). Akan tetapi perlu dicatat bahwa fungsi kromosom raksasa pada semua jaringan adalah sama, yaitu untuk mempertinggi aktivitas metabolisme suatu sel.
C. Metodologi Penelitian
      1. Alat dan Bahan
•         Cawan petri
•         Gelas arloji
•         Kaca preparat
•         Cover glass
•         Jarum suntik
•         Pipet tetes
•         Mikroskop cahaya
•         Lup

•         Lalat buah (Drosophila melanogaster)
•         Cairan ringer
•         Acetocarmin

2. Langkah Kerja
      
1.     Keluarkan larva Drosophila dari media kultur dan letakkan diatas kaca preparat yang telah ditetesi larutan ringer.
2.     Dengan menggunakan dua jarum yang dipegang dengan kedua tangan, tusuk bagian kepala dan abdomen larva lalu tarik secara berlawanan arah jika kurang jelas gunakan lup.
3.     Dapatkan kelenjar ludah dari bagian anterior larva. Bila ada lemak yang menempel pada kelenjar ludah bersihkan menggunakan jarum dan amati menggunakan mikroskop cahaya.
4.     Letakkan kelenjar ludah diatas gelas arloji dan tetesi dengan asetokarmin dan diamkan minimal selama 10 menit dalam keadaan tertutup menggunakan cawan petri.
5.     Ambil sediaan, letakkan diatas kaca preparat, tetesi squades, dan tutup dengan kaca penutup.
6.     Lakukan squash dengan menekan sediaan dengan spidol yang digulung
7.     Amati sediaan dibawah mikroskop cahaya
8.     Dokumentasikan gambar yang diamati.
D. Hasil Pengamatan
    Analisis:
        Giant Kromosom ( Kromosom raksasa pada lalat buah terdapat pada kelenjar salivanya (kelenjar ludahnya). Kromosom raksasa ini terdapat disana karena proses endometosi dimana strad kromosom mereplikasi terus menerus tanpa terjadi pembelahan inti. Proses endometosis menghasilkan bentukan kromosom yang besar dan panjang menyerupai untaian pita yang dapat disebut kromosom polytene. Kromosom raksasa biasanya ditemukan pada stadium larva karena adanya replikasi kromosom yang berulang, hal ini pun dapat menguntungkan larva yang sedang tumbuh cepat dari pada jika sel pada keadaan haploid. Kromosom raksasa pada Drosophila melanogaster berbentuk seperti benang kusut dengan pita gelap terang yang letaknya berselang-seling bergantian pada permukaannya.


Sumber :
http://anugrahjuni.wordpress.com/biologi-in/pengamatan-kromosom-raksasa-pada-lalat-buah-drosophila-melanogaster/
http://id.wikipedia.org/wiki/Drosophila_melanogaster
http://addanaupdate.blogspot.com/2010/06/laporan-gene-2.html

Diposting oleh Valencia Geovanny di 11:10:00 AM  

Label: Sekolah grade 12

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Blog Design by Gisele Jaquenod

Work under CC License

Creative Commons License